Bermain-main
dengan Kesadaran
Mengapa Tiba-tiba
Kita Sering Lupa?
Oleh: Wahyu Budi Nugroho[1]
Kiranya, kita sering
mengalami peristiwa yang satu ini, tiba-tiba lupa ketika hendak mengambil sesuatu.
Ya, hal tersebut sering terjadi dalam keseharian kita, namun bagaimana hal
tersebut dapat terjadi—sering bahkan—dan apa penyebabnya?
Bisa jadi, benar anggapan yang berkembang dalam
dunia psikologi bahwa manusia sering tak sadar akan dirinya. Beberapa tindakan
kita seperti menguap, mengoceh ketika mengomentari sesuatu ataupun menunjukkan
gestur tubuh tertentu kala menemui seseorang, agaknya membuktikan anggapan di
atas. Lebih jauh, bagaimana mungkin secara tiba-tiba kita sering “tak sadarkan
diri” (baca: lupa) kala tengah melakukan suatu aktivitas. Sebagai misal, pernah
suatu kali, saya beranjak dari balkon menuju ruangan kerja untuk mengambil
sesuatu, namun sesampainya, saya benar-benar lupa apa yang hendak diambil.
Faktual, peristiwa di atas dapat dijelaskan
melalui sudut pandang psikoanalisis eksistensial. Perspektif tersebut meyakini
bahwa sesungguhnya manusia memiliki dua ragam kesadaran dalam dirinya, yakni
kesadaran reflektif dan nonreflektif. Kesadaran reflektif adalah kesadaran
manusia akan keberadaan dirinya, sedang kesadaran nonreflektif adalah kesadaran
manusia akan benda-benda (objek) di luar dirinya. Ketika kesadaran reflektif terdapat
dalam diri manusia, maka secara otomatis ia melupakan keberadaan benda-benda
yang ada di sekelilingnya. Pun begitu
pula sebaliknya, ketika ragam kesadaran yang terdapat dalam diri manusia
bersifat nonreflektif, maka dengan sendirinya ia “mengenyahkah” dirinya dan
sekedar memperhatikan berbagai objek di luar dirinya.
Sebagaimana semisal di atas, ketika saya
berniat mengambil sesuatu di ruangan kerja, maka kesadaran yang tengah
menjangkiti diri saya adalah nonreflektif, mengingat terpakunya diri saya akan sesuatu
benda yang hendak saya ambil. Namun, tiba-tiba saya berpikir agar tak
tersandung lagi kala memasuki ruangan kerja mengingat permukaan tegel yang tak
rata sebagai pembatas antara balkon dengan ruangan tersebut, seketika kesadaran
saya pun berubah menjadi reflektif, saya memikirkan diri saya: “Jangan sampai aku tersandung lagi dengan
tegel ini!”. Dalam pandangan psikoanalisis eksistensial, lompatan-lompatan
kesadaran tersebutlah yang kerap kali membingungkan kita dan pada akhirnya membuat
kita lupa atas sesuatu—barang yang hendak diambil. Dan, dalam pandangan terkait,
melakukan lompatan kesadaran untuk kembali pada kesadaran semula (ingatan sebelumnya)
tidaklah mudah, hal tersebut dikarenakan telah terciptanya ruang kosong atau
rentang di antara satu kesadaran dengan kesadaran lainnya.
Aku akan mengambil BARANG itu! Nonreflektif
Jangan sampai AKU tersandung lagi! Reflektif
Melalui uraian ringkas di atas, kiranya dapat
ditilik penyebab seringnya kita lupa akan sesuatu secara tiba-tiba. Hal
tersebut tak lain disebabkan oleh permainan kesadaran reflektif dan
nonreflektif yang berlangsung dalam diri kita.
*****
Referensi:
- Sartre, Jean Paul. 1956. Being and Nothingness. New York: Philosophical Library.
NICE POST
BalasHapusvisit back
bsa jga kra sistem recall dri saraf yg kurang baik ya :)
BalasHapusjgn lupa mampir ke eMingko Blog
lupa bisa juga kita kurang konsentrasi dalam mengingat sesuatu
BalasHapusbagaimana dengan lupa karena pikun apakah penyakit bukan
BalasHapusmakasih gan info nya mantaff. salam blogger
BalasHapushmmm menarik juga ya kadang2 kita emang amnesia sesaat :p
BalasHapusKamu Blogger...? Yuk Ikutan Event Untuk Blogger Berhadiah Blakberry Playbook Berakhir 23 Desember 2011
wew ... berarti gw mengidap nonreflektif forever dong.
BalasHapuswew .. mampir2 mas ke tempat gw ..